Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

(Rm. 12:10)

Seorang ibu mengurungkan niat membuka gawai anak remajanya. Mengapa? Hatinyalah yang mengingatkan untuk menghormati privasi sang anak. Memang, salah satu nilai yang selalu ia tanamkan kepada kedua anaknya adalah menghormati orang lain. Mungkin nasihat itu juga yang bergema dalam dirinya. Hal ini mengingatkan saya pada guru SD saya. Semua murid sayang dan hormat pada sang guru. Bagaimana tidak? Ia menunjukkan kasih dan hormatnya kepada kami, meski kami tergolong muda. Sering, kalau berpapasan, beliau lebih dulu menyapa. Baginya, orang yang pertama kali menyapa adalah dia yang menyadari kehadiran orang lain, tak soal yang muda atau tua.

Sahabat Lansia, pengalaman mengajarkan keteladanan lebih kuat menggema di hati daripada sekadar kalimat-kalimat nasihat. Begitu pun tentang hormat-menghormati. Meminta anak muda tahu menghormati, perlu mulai dari kita. Bila sejalan antara tindakan dan nasihat yang kita berikan, maka menjadi mudah bagi mereka untuk memahami. Kadang untuk mendahului dalam memberi hormat ada tantangannya sendiri. Tapi tak perlu khawatir, kita minta hikmat pada-Nya untuk merendahkan hati kita. Dalam kerendahan hati, menghormati sesama menjadi ringan.

DOA:

Bapa, ajar kami untuk tidak hanya minta dihormati tetapi juga menjadi teladan dalam hal menghormati dan menghargai orang lain. Amin.