Yeremia 30:1-11a

“Sebab, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan memulihkan keadaan umat-Ku Israel dan Yehuda ….”

(Yer. 30:3)

Setiap menjelang tahun baru, biasanya kita akan membuat resolusi awal tahun. Kita mulai merencanakan hidup kita selama satu tahun
yang akan datang. Target menyelesaikan studi di pertengahan tahun, kemudian mencari pekerjaan sebagai modal untuk membuka usaha sendiri, merancang liburan, dan sebagainya. Namun, sering kali harapan tidak sesuai dengan realitas. Rencana pertengahan tahun selesai, ternyata realisasinya meleset. Revisi demi revisi harus dilakukan atas skripsi sehingga skripsi itu menjadi mundur  penyelesaiannya. Itu berarti, mundur semua rencana yang sudah tersusun di awal. Belum lagi persoalan demi persoalan muncul sehingga kadang kita merasa terpuruk dan tak mampu bangkit.

Bangsa Israel waktu itu juga mengalami keterpurukan. Bagaimana tidak, mereka harus rela untuk tinggal dan hidup di tanah pembuangan. Seenak-enaknya tinggal di negeri orang, tinggal di negeri sendiri tetap jauh lebih nyaman. Kondisi Israel sangat memprihatinkan, bahkan sampai digambarkan seperti laki-laki yang melahirkan. Tentu itu bukan arti yang sesungguhnya. Situasi itu menggambarkan betapa hancurnya dan tidak biasanya kehidupan Israel. Namun, Tuhan menunjukkan kepeduliannya. Ia berjanji memulihkan Israel. Ia akan membalikkan keadaan. Pada waktu yang sudah ditentukan Tuhan, mereka akan kembali ke negerinya. Itulah janji pemulihan dari Tuhan.

Youth, adakah pergumulan membuat hidup kita berat? Berat karena rancangan yang kita susun porak-poranda? Izinkanlah Tuhan memulihkan kehidupan kita. Nantikan saat dan waktu pemulihan Tuhan. Kuncinya hanya satu, yaitu sabar dan tetap bertekun sementara menantikan pemulihan Tuhan.

1. Bagaimana situasi kehidupan bangsa Israel di tanah pembuangan?
2. Apa yang harus kita lakukan dalam menantikan janji pemulihan Tuhan?

Pokok Doa: Setia menanti janji pemulihan Tuhan dalam kehidupan kita.