26
Apr

MENGHAYATI IBADAH

Mazmur 95

Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.

(Mzm. 95:2)

 

Ada sebuah pertanyaan menggelitik dalam sesi pembinaan liturgos yang saya ikuti, “Siapa yang menjadi aktor/aktris dan penonton dalam ibadah?” Pertanyaan itu membuat para peserta bingung. Apakah umat yang menjadi penonton sekaligus sutradara dalam ibadah? Buktinya, kalau ada chord yang salah dibunyikan, kita bisa langsung melirik tajam ke pemusik, sambil berbisik pada diri sendiri, “Siapa sih yang main musik itu?” Namun, kedua pertanyaan tadi sebenarnya bukan hanya mau berbicara soal ibadah secara teknis saja, tetapi lebih dalam dari itu. Sebenarnya ibadah yang setiap minggu kita lakukan untuk siapa? Untuk saya (umat) atau untuk Tuhan?

 

Mazmur 95 sering sekali digunakan untuk menunjukkan urut-urutan beribadah. Di dalamnya ada ajakan untuk menghadap dan mendengarkan suara Allah. Umat diingatkan siapa mereka di hadapan Tuhan dan mengapa datang ke hadapan-Nya dengan hati yang siap adalah hal yang penting. Karya keselamatan Allah pada kawanan domba yang dituntun-Nya sangatlah besar. Umat dituntun melalui setiap pergumulan kehidupan yang ditunjukkan melalui Meriba dan Masa. Umat seolah ditunjukkan bahwa dalam ibadah yang ada adalah cerita tentang karya dan kebaikan Tuhan dalam sejarah kehidupannya.

 

Youth, bagaimana ibadah-ibadah yang kita laksanakan? Apakah dalam ibadah-ibadah itu, kita menghayati cerita atau pengalaman iman akan karya dan kebaikan Tuhan dalam sejarah kehidupan kita? Jika ya, pasti kita akan beribadah dengan hati yang sungguh-sungguh karena dalam ibadah, kita sebagai aktor/aktris mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan yang menonton kita.

 

1. Apakah yang menjadi inti cerita di dalam puji-pujian Pemazmur?
2. Apa yang harus kita lakukan untuk menjadi aktor/aktris yang baik dalam ibadah untuk Tuhan?

 

Pokok Doa: Beribadah dengan kesungguhan hati.

Multiple Ajax Calendar

April 2021
S M T W T F S
« Mar   May »
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama