MENANGIS TERSEDU-SEDU
1 Samuel 1:7-13
… dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.
(1 Samuel 1:10)
Teens, apakah kamu pernah merasa sangat sedih karena dihina dan diremehkan oleh temanmu berulang kali? Atau, kamu pernah diolok-olok oleh teman-teman sekolah? Begitu sedihnya kamu sehingga kamu tidak mempunyai selera makan. Mungkin kamu menangis dengan begitu sedihnya hingga air matamu membasahi bantal dan kasurmu.
Ada seorang perempuan yang sering menangis karena di-bully. Dia diremehkan, dianggap gagal karena tidak mempunyai anak. Ketidakmampuan menghasilkan keturunan di zamannya merupakan hal yang sangat terhina dan memalukan. Ibu itu bernama Hana. Setiap tahun, suaminya mengajak Hana dan Penina untuk memberikan persembahan kepada Tuhan di Silo. Setiap kali Hana pergi ke rumah Tuhan, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan. Meskipun suaminya mengibur dengan berkata, “Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu daripada sepuluh anak laki-laki?” Hana tetap merasa sangat sedih. Suatu kali, ia tidak sanggup lagi menahan sikap penuh penolakan yang membuat hatinya sangat pedih, maka ia datang kepada Tuhan di dalam doa. Dia berdoa sambil menangis tersedu-sedu memohon kepada Tuhan agar memberikan dia seorang putra. Setahun kemudian, Hana mengandung. Setelah melahirkan, Hana menamai anaknya Samuel. Samuel kemudian menjadi seorang pelayan, hakim, nabi, dan imam yang berkenan bagi Tuhan.
Teens, ketika mengalami penolakan, Hana tidak melakukan pembalasan terhadap orang yang menyakitinya. Hana memilih datang ke hadapan Tuhan dan berdoa kepada-Nya. Kamu juga dapat membawa kesedihanmu dan sakit hatimu kepada Tuhan, selain menceritakannya kepada orangtua atau siapa pun yang kamu percaya.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama