MENIKMATI HIDUP
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
(Kol. 3:23)
“Mengapa masih berjualan kue, Oma? Bukankah anak-anak sudah mapan semua?” tanya seorang tetangga pada Oma. “Ya, anak-anak kan juga punya kehidupan sendiri yang harus mereka urus,” jawab Oma ringan. “Tapi seharusnya Oma sudah lebih banyak santai dan tinggal menikmati hidup saja.” Mendengar pernyataan itu, Oma tertawa, “Memang, menurutmu saya sedang apa, Nak? Saya ini sedang menikmati hidup, lho. Membuat kue dan mengetahui ada orang yang suka kue saya, sungguh menggembirakan hati.”
Sahabat Lansia, apakah Anda pun sedang menikmati hidup? Ada anggapan menikmati hidup itu berarti sudah tidak bekerja lagi. Hanya santai dan berlibur ke tempat-tempat yang kita sukai. Tentu kegiatan tersebut pun bisa berarti menikmati hidup. Tapi, kita tahu, menikmati hidup sesungguhnya berhubungan dengan hati. Saat kita mengerjakan sesuatu dengan hati, itulah menikmati hidup. Kala hati kita gembira atau tepatnya sukacita melakukan sesuatu, itulah menikmati hidup. Jadi, jika kita hendak menikmati hidup, ikutlah nasihat firman Tuhan: perbuatlah segala sesuatu dengan segenap hati, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Orang yang mampu menikmati hidup mengarahkan hatinya pada Tuhan dan berkarya dengan ringan dan riang.
DOA:
Bapa, kuatkan kami untuk mengarahkan perhatian hanya pada-Mu, sehingga apa pun yang kami kerjakan menjadi persembahan bagi-Mu yang sangat mengasihi kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama