TUHAN berfirman kepadanya: “Apakah yang di tanganmu itu?” Jawab Musa: “Tongkat.”

(Kel. 4:2)

Pengalaman pertama dengan tongkat bisa saja menimbulkan perasaan tidak nyaman. Mungkin kita merasa seakan tak berdaya. Biasanya berjalan gagah dan lincah, sekarang harus memberi diri dibantu tongkat. Namun, bicara tentang tongkat, Alkitab punya kesaksian sendiri. Beberapa kali tongkat menjadi alat menyatakan kuasa Allah. Kisah Musa, misalnya. Saat Musa harus menemui Firaun, ia membutuhkan bukti sebagai utusan Allah. Apakah yang Allah berikan kepada Musa? Tak ada, selain Allah menunjuk pada benda dalam genggaman Musa, yaitu tongkat. Musa kerap membawanya, karena ia adalah seorang gembala. Melalui tongkat itu, Allah menyatakan kuasa-Nya.

Sahabat Lansia, apakah saat ini kita mengenakan tongkat? Tak berbeda jauh, bukan, fungsi tongkat kita dan Musa? Keduanya menjadi alat di tangan Tuhan untuk melakukan pekerjaan mulia. Coba saja perhatikan, saat kita berangkat ke gereja, kala kita melangkah mengerjakan kebaikan, bahkan saat menjalankan aktivitas harian, bukankah tongkat telah berjasa meringankan langkah kita? Ya, tongkat adalah lambang penyertaan dan topangan Tuhan bagi kita, sekaligus pengingat kita tentang arti kehadiran kita sebagai penopang bagi sesama.

DOA:
Bapa, terima kasih Engkau selalu menopang kami. Jadikan kami juga
sebagai alat-Mu yang hadir untuk menopang sesama kami. Amin.