21
Jul

MENGASAH HIKMAT

Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

(Pkh. 10:10)

 

 

Saat memasak, benda yang sangat diperlukan adalah sebuah pisau. Baik itu pisau kecil untuk mengupas sayuran, atau pisau besar untuk memotong daging, dengan adanya pisau, maka memasak menjadi lebih cepat dan mudah. Tentunya, makin sering pisau dipakai, maka makin cepat menjadi tumpul. Pisau yang tumpul akan membuat sulit kegiatan memasak. Tenaga yang diperlukan untuk memotong pun makin besar, bisa membuat sakit tangan orang yang memasak. Oleh karena itu, pisau yang tumpul perlu diasah sehingga tajam kembali. Cara mengasahnya dengan menggunakan batu asahan, alat pengasah besi, atau memanggil tukang asah pisau yang lewat di depan rumah. Bagaimanapun cara mengasahnya, pisau yang tumpul harus diasah.

 

Bukan hanya pisau yang perlu diasah. Hikmat pun perlu diasah. Dengan hikmat yang tajam, maka hidup dapat lebih dimengerti. Jika ada keputusan yang harus diambil maka keputusan itu menjadi lebih tepat. Cara mengasah hikmat adalah dengan banyak membaca, khususnya firman Tuhan. Juga dengan berdiskusi dengan orang lain agar mendapat masukan untuk mempertajam pemikiran kita. Yang terutama, mengasah hikmat adalah dengan membawa diri ke hadapan Tuhan untuk Tuhan perbaiki.

 

 

DOA:

Tuhan, tolong kami agar dapat mempertajam hikmat kami, sehingga kami dapat lebih memahami hidup ini dan menjadi berkat bagi orang lain. Amin.

Multiple Ajax Calendar

July 2022
S M T W T F S
« Jun   Aug »
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama