Roma 11:33-36

O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!

(Rm. 11:33)

 

 

Suatu kali Agustinus, seorang Bapa Gereja abad ke-4 M, sedang memikirkan konsep Allah Trinitas. Kemudian pemikirannya itu ia tuangkan dalam bukunya De Trinitate. Ia merasa sulit merumuskan tentang siapa Allah sebenarnya. Pada suatu hari ia berjalan di pantai dan melihat seorang anak kecil. Anak itu sedang berlari bolak-balik antara pantai dan sebuah lubang kecil di pasir sambil membawa sebuah kulit kerang. Agustinus bertanya tentang apa yang sedang dilakukan anak itu. Anak itu mengatakan bahwa ia sedang memindahkan lautan ke dalam lubang tersebut. Agustinus tersenyum dan mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin. Lautan itu begitu luas dan airnya akan terus lenyap ke dalam pasir. Anak itu berkata, “Dan Bapak pun tidak akan mungkin memahami tentang Allah Trinitas.”

 

Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah dari Allah. Allah begitu besar dan mulia. Manusia begitu kecil dan terbatas. Betapa manusia tidak sanggup untuk mengerti keputusan dan jalan Allah. Tidak ada manusia yang dapat mengerti pikiran Allah. Sebab, siapalah manusia di hadapan Allah yang begitu besar? Di situlah kemuliaan Allah menjadi nyata, ketika Allah justru tak terpahami oleh manusia.

 

Youth, betapa mudahnya saat kita dapat memahami siapa Allah sebenar-benarnya. Namun, siapalah kita, para pemuda ciptaan Tuhan? Banyak hal yang menjadi misteri ilahi bagi kita. Banyak hal yang tidak dapat kita mengerti seberapa pun kita berusaha untuk mencari tahu. Hanya puji dan hormat yang dapat kita berikan kepada Allah serta tetap percaya kepada-Nya.

 

1. Mengapa manusia tidak dapat memahami Allah sepenuhnya?

2. Sudahkah Anda mengagumi jalan Tuhan bagi Anda di hari ini?

 

 

Pokok Doa:

Para teolog dan penulis buku Kristen.