ALLAH SUMBER TERANGKU
Mazmur 43
Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan
dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
(Mzm. 43:3)
Satu hal penting sebelum melukis ialah mengidentifikasi asal sumber terang. Asal sumber terang ini bermanfaat untuk menentukan mana bagian yang terang dan mana bagian yang gelap dari sebuah objek. Sumber terang juga memengaruhi ke mana bayangan suatu objek akan jatuh. Persoalan akan muncul ketika melukis sebuah objek kita meninggalkannya sebelum lukisan itu selesai. Ketika kita kembali untuk melanjutkan lukisan tersebut maka sumber terang mungkin sudah berubah posisi sehingga objek lukisan itu menjadi tidak konsisten. Gambaran kehidupan kita juga demikian. Lukisan kehidupan kita mengekspresikan dari mana sumber terang yang menuntun langkah kehidupan kita. Apabila sumber terang kita bertumpu pada kekuatan diri kita sendiri, kita akan rapuh, jatuh, dan sukar untuk bangkit kembali.
Pemazmur dalam Mazmur 43:3 menyatakan bahwa dalam pergumulan kehidupannya Tuhanlah yang menjadi sumber terang hidupnya. Pengenalan akan Tuhan sebagai sumber terang hidupnya inilah yang memampukannya untuk mengatasi gelap kehidupan yang tengah dihadapinya. Ia tidak goyah. Ia tidak putus asa. Ia tetap menjalani hidup dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan serta mampu menatap masa depan yang penuh harapan bersama Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Siapakah yang menjadi sumber terang kehidupan kita? Tuhan ataukah diri kita sendiri?
REFLEKSI:
Tuhan adalah sumber terang kehidupan kita. Bersama-Nya kita akan
dimampukan untuk mengatasi tantangan kehidupan yang kita hadapi.
Mzm. 43; Yeh. 13:1-16; 2Ptr. 2:1-3
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama