
ANAK PEMBERANI

Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan
Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!
(Mikha 7:7)
Kiki tinggal bersama Mbak Siti di rumah. Semua keluarganya sedang ke Surabaya untuk mengunjungi Opa yang sakit. Hujan turun deras hari itu. Tiba-tiba listrik dan lampu mati sehingga gelap sekali. Mbak Siti pergi ke warung untuk membeli lilin dan senter. Kiki benar-benar seorang diri. Namun, ia belajar untuk berani. Ia berdoa dan percaya pada Tuhan yang akan menolong dan menjaganya.
Adik-adik, mari kita baca Mikha 7:7! Mikha mengingatkan Israel kalau mereka akan mengalami hari-hari yang gelap dalam hidupnya. Itulah hari-hari penghukuman Tuhan. Namun, Mikha juga memberitakan janji dan pertolongan Tuhan. Tuhan berjanji bahwa dari antara mereka akan bangkit penyelamat yang “memerintah” Israel dengan benar. Tuhan menyampaikan janji ini agar dalam masa-masa gelap, Israel tidak putus asa dan tetap percaya.
Adik-adik, pertolongan Tuhan seperti cahaya di tengah kegelapan. Jika kita merasa takut dan sedang ada masalah, ayo hadapi dengan berani sambil meyakini pertolongan-Nya.
Doa: Bapa di Surga, aku mau belajar berani. Tolong dan mampukan
aku menghadapi ketakutan dan permasalahanku. Dalam nama
Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama