GELAS KERAMIK DAN STYROFOAM
Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
(Yoh. 3:30)
Simon Sinex, seorang penulis, pernah menyampaikan cerita tentang seorang mantan pejabat pemerintah. Mantan pejabat itu menjadi pembicara dalam sebuah rapat besar. Di tengah-tengah presentasi, ia berhenti untuk minum kopi dari gelas styrofoam. Lalu mantan pejabat itu mengatakan bahwa tahun sebelumnya, ia juga menjadi pembicara di rapat itu. Waktu itu, ia masih seorang pejabat. Ketika datang, ia disambut dengan baik dan diberi kopi dalam gelas keramik yang indah. Namun, kemudian ia pensiun. Ketika datang, ia disambut dengan cara yang berbeda dan harus mengambil sendiri kopi dalam gelas styrofoam untuk ia minum. Mantan pejabat itu sadar, bahwa gelas keramik bukanlah untuk dirinya, melainkan untuk jabatan yang ia jalani. Ia hanyalah seseorang yang sepantasnya hanya mendapat gelas styrofoam.
Ketika kita pensiun dari pekerjaan atau bahkan selesai dari jabatan pelayanan di gereja, cara orang memperlakukan kita bisa berubah. Kita tidak lagi dihormati sama seperti waktu kita masih memiliki kedudukan atau jabatan. Hal itu bukan berarti membuat diri kita menjadi kecewa atau marah. Dengan rendah hati, kita mau menerima keadaan yang berubah. Serta bersedia untuk menjadi kecil, dan berusaha untuk meninggikan Tuhan dalam hidup kita.
DOA:
Tuhan, terkadang kami kecewa dan marah ketika orang tak lagi
menghormati kami. Ampuni kami, Tuhan. Kami mau rendah hati di
hadapan sesama dan di hadapan-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama