8
Nov

BUKAN BODOH INTELEKTUAL

Amsal 16:21-33

Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.
(Ams. 16:22)

 

 

 

Seorang bapak yang sedang memunguti sampah di pantai yang penuh plastik dihampiri oleh seorang pemuda. Pemuda itu bertanya, “Pak, berapa banyak sampah yang Bapak kumpulkan setiap hari?” Bapak itu terdiam karena tak banyak yang bisa ia kumpulkan. “Apa yang Bapak lakukan percuma saja!” kata si pemuda. “Mungkin memang percuma, tetapi berapa banyak yang sudah kamu kumpulkan?” tanya bapak itu. Si pemuda pun terdiam. Ia tahu membersihkan pantai itu baik, tetapi ia tidak melakukan apa-apa.

 

Kitab Amsal membandingkan dua hal yang bertolak belakang, yaitu orang bijak dan orang bodoh. Orang bijak atau berhikmat akan memperoleh berkat dan keberuntungan, sebaliknya orang bodoh akan memperoleh kebinasaan. Orang bodoh yang dimaksud dalam Kitab Amsal bukanlah bodoh secara intelektual (Ing. stupid), melainkan orang bebal yang enggan melakukan suatu kebenaran, padahal sudah tahu manfaat atau faedahnya (Ing. fool). Penulis Amsal mengatakan bahwa orang bodoh ini tersiksa akibat kebodohannya karena ia akan berkutat pada pilihan-pilihan hidup dengan konsekuensi yang buruk. Sebaliknya, orang yang berakal budi menemukan sumber kehidupan.

 

Youth, masalah terbesar kehidupan kita bukanlah kemampuan untuk membedakan antara baik dan buruk, melainkan kemauan kita untuk melakukannya. Orang yang berhikmat akan selalu memilih kebenaran dan kebaikan. Sementara itu, orang bodoh terjebak dalam kenikmatan pribadi meskipun ia tahu hal tersebut akan membawanya kepada kebinasaan. Marilah berhikmat dalam keseharian dengan berlaku benar seturut kehendak Tuhan.

 

 

1. Apa perbedaan orang bijak dan orang bodoh?
2. Bagaimana cara melatih diri untuk menjadi orang yang bijak?

 

 

Pokok Doa: Keberanian untuk melatih diri menjadi orang bijaksana.

Multiple Ajax Calendar

November 2023
S M T W T F S
« Oct   Dec »
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama