Bilangan 27:15-23

… dan berilah dia sebagian dari kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel mendengarkan dia.
(Bil. 27:20)

Ada dua orang penjual sepatu keliling. Penjual pertama menjual sepatu sendirian dengan keuntungan sepuluh ribu per sepasang sepatu. Penjual kedua menjual sepatu yang sama dengan melibatkan teman-temannya untuk turut membantu menjual dagangannya. Dari pembagian komisi, ia memperoleh keuntungan lima ribu per sepasang sepatu. Setelah setahun, kedua pedagang ini berhenti berjualan keliling. Pedagang pertama berhenti karena merasa penjualannya kurang menguntungkan. Pedagang kedua tak lagi berjualan keliling karena sudah membuka toko sepatu.

Kitab Bilangan adalah kitab yang mengisahkan kehidupan bangsa Israel di padang gurun. Secara khusus, Bilangan 27:15-23 menceritakan kisah peralihan kepemimpinan dari Musa kepada Yosua. Perlu diingat, pada pasal sebelum dan setelahnya, Tuhan tetap berbicara kepada Musa. Tuhan tetap mempertimbangkan perasaan Musa meski Tuhan menyatakan bahwa kepemimpinan Musa telah berakhir. Tuhan tidak membuat Musa merasa diabaikan setelah hadir pemimpin Israel yang baru. Itu sebabnya Tuhan mengatakan “berilah dia sebagian kewibawaanmu”, bukan sepenuhnya.

Youth, ketika diberi tanggung jawab besar, sesungguhnya kita memiliki dua pilihan, menuntaskannya seorang diri atau berbagi tugas. Dengan berbagi tugas, kita tidak terjatuh pada kesombongan dan membuat orang lain merasa berharga. Sikap Musa mengajar kita untuk merengkuh kerapuhan dan tidak merasa diri paling hebat. Pemimpin besar bukan hanya mencapai tujuan besar, melainkan memiliki kebesaran hati untuk melahirkan pemimpin-pemimpin baru.

1. Menurutmu, bagaimana perasan Musa ketika ia harus berbagi kepemimpinan?
2. Menurutmu, apa nilai yang paling berharga dari seorang pemimpin?

Pokok Doa: Para pemimpin gereja dan masyarakat.