“Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak
menyerang kamu lagi … bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu.”
(Yunus 1:12)

“Kring… kring…” semua anak langsung keluar kelas saat bel istirahat berbunyi, kecuali Bondan dan Herman. Mereka main bola di dalam kelas. Kiki yang melihatnya mengingatkan mereka kalau hal itu dilarang karena berbahaya. Benar saja, kaca pecah! Ketika Ibu Sinta bertanya siapa pelakunya, Bondan dan Herman pun mengaku bahwa mereka pelakunya.

Adik-adik, mari kita baca Yunus 1:12! Yunus tahu betul bahwa angin ribut yang mengguncang kapalnya bukan kebetulan. Ia sadar hal itu adalah akibat dari kesalahannya. Yunus pun tahu usaha keras mereka untuk selamat tidak akan membuahkan apa-apa selama ia masih di kapal itu. Karena itu, Yunus mengakui kesalahannya. Ia meminta agar dilemparkan ke dalam laut agar badai itu berhenti.

Adik-adik, jika kita melakukan kesalahan, jangan bersembunyi, berbohong, apalagi lari dari tanggung jawab, ya. Beranilah mengakui dan memperbaikinya. Itu baru anak-anak Tuhan!

Doa:        Bapa di Surga, aku mau menjadi anak yang berani mengakui
              dan memperbaiki kesalahanku. Dalam nama Tuhan Yesus
              aku berdoa. Amin.