Yesaya 44:21-28

Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau … engkau tidak Kulupakan.
(Yes. 44:21)

Saat kita berdoa untuk orang yang kita kasihi, wajah mereka akan muncul dalam benak kita saat memejamkan mata. Dengan mendoakan mereka, kita merasa terkoneksi dengannya. Demikian juga, dengan membayangkan wajah Yesus saat kita sedang berdoa, di saat itulah kita akan terhubung dengan-Nya. Membayangkan pribadi yang kita doakan akan menolong kita terhubung dengannya.

Ketika Israel terpuruk, mereka mengingat Allah sebagai sosok penolong melalui ratapan dan doa-doa yang mereka naikkan. Di saat sukar, Israel kerap mempertanyakan keberadaannya di mata Allah. Kesukaran membuat Israel merasa tidak dipedulikan oleh Allah. Apakah Allah juga mengingat mereka? Di sini, Yesaya tampil sebagai nabi yang mengingatkan bahwa bukan hanya Israel yang mengingat Allah, melainkan Allah juga selalu mengingat mereka. Yesaya dengan sengaja menyebutkan nama Yakub, leluhur bangsa Israel sebagai penegasan bahwa bangsa Israel selalu dipedulikan oleh Allah.

Youth, dalam bahasa Inggris, mengingat diterjemahkan sebagai remember (re dan member), yang secara harfiah berarti dianggotakan kembali. Mengingat bukanlah sekadar memunculkan sosok seseorang atau memutar sebuah memori dalam pikiran, melainkan sebuah upaya membangun relasi dan pengukuhan bahwa sosok tersebut penting atau berarti. Seruan “Tuhan, ingatlah kami!” sangat penting dalam kehidupan iman kita karena kerap kita pun merasa kurang penting dan tak bernilai. Marilah kita juga mengingat mereka yang sering dianggap tidak penting dan kerap terlupakan.

1. Adakah kaitan antara dosa dengan terlupakan oleh Allah, menurut Yesaya?
2. Adakah cara selain berdoa dalam mengingat Tuhan?

Pokok Doa: Agar Tuhan mengingat kita dan kesediaan hati mengingat

                 yang lemah.