MENGATAKAN APA ADANYA
Karena kami tidak pernah bermulut manis — hal itu kamu ketahui
— dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi
— Allah adalah saksi.
(1Tes. 2:5)
Ada banyak iklan barang yang menarik pembeli dengan cara yang berlebih-lebihan. Dalam arti, iklan dikemas sedemikianrupa sehingga pembeli dapat langsung melihat kelebihan barang tersebut. Bukan berarti barang itu tidak punya kekurangan. Hanya saja, kekurangannya tidak diberitahukan. Meskipun kekurangan dari kualitas barang diberitahu, maka ditulis dengan huruf yang sulit untuk dibaca, misalnya: ‘diskon 50%’, lalu ada tulisan kecil di bawahnya: ‘berlaku untuk belanja minimal Rp 300.000 saja’. Atau: ‘garansi, barang rusak kami ganti’, dengan keterangan ‘garansi berlaku maksimal 3 hari’. Banyak lagi contoh bahwa iklan terkadang tidak berbicara apa adanya. Saat barang sudah dibeli, baru terlihat keseluruhan kualitas barang atau syaratsyaratnya. Bahkan, menjadi sudah terlambat karena barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan.
Tidak bermulut manis, melainkan mengatakan apa adanya adalah hal yang perlu dilakukan. Mengatakan apa adanya kepada seorang calon baptisan tentang sukacita hidup mengikut Tuhan, tetapi juga ada realitas dukanya. Mengatakan apa adanya tentang mudahnya melayani Tuhan, tetapi juga tentang sulitnya melayani. Sehingga orang yang mendengarnya akan lebih siap menghadapi apa yang akan terjadi.
DOA:
Tuhan, beranikan kami berkata apa adanya secara bijaksana.
Sehingga kami tidak menutupi kebenaran. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama