Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain.

(Lukas 24:9)

Linda dan Siska protes pada Badu karena tidak diizinkan ikut bermain Jaga Benteng. “Mengapa mereka enggak boleh main?” tanya Didi kepada Badu. “Aku enggak mau timku kalah. Perempuan kan lambat larinya!” jawab Badu kepada Didi. Didi lalu menarik tangan Linda dan Siska sambil berkata, “Gabung sama timku saja! Kita tunjukkan kalau laki-laki dan perempuan juga bisa cepat larinya. Kita semua sama.”

Adik-adik, mari kita baca Lukas 24:1-10! Pada zaman dulu, perempuan sering kali dianggap tidak penting. Mereka bahkan dilarang untuk bicara di depan umum. Perempuan juga sering diperlakukan berbeda karena dianggap lebih lemah. Namun, dalam peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus, perempuan menjadi saksi pertamanya. Maria dari Magdala, Yohana, dan Maria ibu Yakobus menjadi saksi pertama kebangkitan-Nya. Mereka pun menyampaikan berita kebangkitan Tuhan Yesus kepada para murid dengan semangat!

Adik-adik, Tuhan mengasihi laki-laki dan perempuan. Laki-laki maupun perempuan sama baiknya. Tidak ada yang lebih tinggi atau rendah. Yuk, kita jadi teman yang baik bagi semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa membeda-bedakan.

Doa:

Bapa di Surga, aku mau jadi teman yang baik bagi semua orang. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.