RUNTUHKANLAH TEMBOK ITU!
Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya : “Apakah engkau mengasihi Aku?”
(Yoh. 21:17)
Setelah Santi tahu bahwa Ibu Ratna menceritakan hal yang buruk tentang dirinya kepada tetangga, Ibu Ratna merasa bersalah. Dan karena merasa bersalah, ibu mertuanya itu selalu menghindarinya. Ibu Ratna seperti menarik diri. Terasa seperti ada tembok tinggi di antara mereka. Santi mengerti bahwa dalam situasi seperti ini, harus ada yang meruntuhkan tembok itu. Dan itu tidak mudah. Suatu malam, Santi mengajak Ibu Ratna untuk duduk dan bicara. Santi meyakinkan ibu mertuanya itu bahwa ia sudah memaafkan kekhilafannya. Malam itu mereka berdua bertangis-tangisan. Namun, semenjak itu hubungan mereka baik kembali.
Sahabat Lansia, Tuhan mengenal sifat manusiawi kita ini. Orang yang berdosa cenderung untuk bukannya mencari pengampunan, melainkan mencari tempat untuk bersembunyi. Hal serupa terjadi pada Petrus setelah ia menyangkal Yesus. Petrus pergi menyendiri. Maka Yesus yang bangkit datang dan berbicara kepadanya. Hal yang sama Tuhan lakukan kepada kita. Dia datang ke dalam dunia untuk menebus kita dari dosa, memulihkan hubungan kita dengan Allah, dan memberi kita janji keselamatan dan hidup yang kekal. Dia ingin kita percaya akan hal itu dan menjalani hidup kita dengan penuh sukacita.
DOA :
Bapa di Surga, berilah kami kerendahan hati untuk memulai tindakan
memperbaiki suatu hubungan yang retak. Sama seperti Engkau dengan sabar dan lemah lembut selalu menyatakan kasih dan pengampunan-Mu kepada kami sepanjang waktu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama