Markus 4:26-34

“Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?”

(Mrk. 4:30)

Ada sebuah kutipan yang kira-kira berbunyi demikian, “Makin pintar seseorang, makin sederhana bahasa yang digunakan. Makin sok pintar seseorang, makin tinggi bahasa yang digunakan.” Kutipan itu menarik! Esensi sebuah komunikasi tak lain memang membuat orang lain mengerti topik atau gagasan yang ingin kita sampaikan. Tujuan komunikasi bukan untuk pamer kepintaran dengan menggunakan bahasa yang tinggi.

Yesus memahami betul bahwa topik mengenai Kerajaan Allah bukanlah
hal yang mudah untuk dipahami, apalagi ada banyak orang yang keliru dalam mengartikannya—menyamakannya seperti kerajaan di dunia. Oleh karena itu, Yesus memakai perumpamaan untuk menggambarkannya. Kerajaan Allah sedang berlangsung dan masih kita nantikan (pada kedatangan-Nya kembali). Itu adalah saat ketika Allah memerintah. Umat Allah diajak untuk turut berperan dengan menaburkan firman Tuhan di tanah yang subur (Yun.: ge; Ing.: arable land). Mungkin tampaknya kecil seperti biji sesawi, tetapi Allah mampu memberi pertumbuhan yang luar biasa. Dengan demikian, seperti biji sesawi yang bertumbuh besar, cabang-cabangnya akan menarik banyak makhluk untuk berdiam dalam naungan firman-Nya.Ketika kita menjadi pemberita dan pelaku firman, bukankah sejatinya kita juga sedang menyatakan bagaimana Allah memerintah?

Youth, mari turut ambil bagian untuk mengerjakan panggilan-Nya dalam menghadirkan Kerajaan Allah. Hidup seturut kehendak-Nya, itu berarti tidak hanya baik, tetapi juga benar. Jadilah saksi-Nya di mana pun kita berada! Jangan tunggu nanti karena Kerajaan Allah sedang berlangsung saat ini!

1. Mengapa Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah?

2. Apa upaya yang Anda lakukan untuk ambil bagian memenuhi panggilan-Nya?

Pokok Doa : Berani berjuang memenuhi panggilan Tuhan.