12
Jun

Semut adalah Guruku

Amsal 6:6-11

Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak ….

(Amsal 6:6)

 

 

Dr. Deborah M. Gordon, seorang peneliti di Amerika Serikat, pernah meneliti kehidupan semut. Menurutnya, semut hidup dalam kelompok atau yang disebut dengan koloni. Mereka tidak punya pemimpin, tetapi mereka bisa berbagi tugas. Ada yang berkeliling mencari sumber makanan, ada juga semut pekerja yang bagiannya mengambil makanan. Dalam setiap koloni itu memang ada ratunya, tetapi tidak sama dengan ratu lebah yang memberi perintah. Ratu semut cuma menghasilkan telur dalam satu waktu tertentu.

 

Semut bisa menjadi guru kita karena mereka punya kesadaran yang tinggi untuk bekerja atau melakukan sesuatu tanpa disuruh. Amsal menjelaskan kepada para pemalas untuk belajar dari semut, karena sering kali tingkat kesadaran manusia untuk bekerja atau melakukan sesuatu cukup rendah sampai harus disuruh atau dimarahi lebih dulu baru dilakukan, misalnya saja, untuk tertib antre atau untuk membuang sampah pada tempatnya. Apalagi di zaman sekarang saat teknologi makin canggih, mau belanja makanan atau produk apa pun tinggal buka aplikasi di handphone dan pesan, barang akan diantar. Padahal, kalau kita pesan belanja secara online, terutama pesan makanan, berapa banyak sampah plastik yang dihasilkan terutama dari kemasan? Memang, kita tidak perlu capek-capek untuk cuci piring, tinggal buang saja kemasannya, beres! Namun, kemalasan kita itu berujung pada kerusakan lingkungan. Sampah kemasan, terutama plastik, sangat susah diurai, bahkan butuh waktu sampai 100 tahun.

 

Teens, mari mulai untuk rajin mengerjakan sesuatu yang memang seharusnya kita lakukan, terutama hal-hal yang tidak merusak lingkungan. Tingkatkan kesadaran kita untuk membersihkan tempat tidur, mencuci piring, rapikan buku-buku, dan kalau terbiasa belanja online, mulailah untuk mengurangi.

Multiple Ajax Calendar

June 2021
S M T W T F S
« May   Jul »
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama