Yeremia 2:7-8

“Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik daripadanya.”

(Yeremia 2:7)

Greta Thunberg adalah seorang remaja asal Swedia yang pernah melakukan aksi mogok sekolah karena menuntut pemerintah negaranya untuk peduli pada lingkungan hidup dengan mengurangi emisi karbon. Ada juga Aeshnina Azzahra, siswi SMP di Gresik, yang mengirim surat ke Kanselir Jerman lewat Duta Besar Jerman untuk Indonesia. Suratnya berisi protes atas banyaknya sampah dari negara-negara maju yang diekspor ke Indonesia. Mereka berdua sadar bahwa para pemimpin punya pengaruh besar untuk membawa perubahan dan mereka perlu diingatkan akan hal itu.

Bacaan firman Tuhan hari ini juga menunjukkan bahwa sikap para pemimpin menentukan masa depan umat. Tuhan memberikan tanah Kanaan yang subur, yang menghasilkan banyak buah dan makanan kepada umat Israel. Namun, mereka tidak berterima kasih kepada Tuhan, malah menyembah berhala. Penyembahan kepada berhala membuat gaya hidup mereka makin rusak. Mereka menjadikan tanah “perjanjian” dari Tuhan itu menjadi hancur. Hal itu dilakukan bukan hanya oleh rakyat atau umat, tetapi juga, bahkan terutama, oleh para pemimpin, yaitu: imam, pelaksana hukum, gembala dan nabi. Mereka menunjukkan sikap yang justru merusak tanah subur yang dijanjikan Tuhan.

Teens, tidak cuma tanah Kanaan, Indonesia juga adalah negara yang subur dan memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Hal itu dibuktikan dengan catatan sejarah bahwa banyak bangsa yang menjajah wilayah Indonesia untuk mengambil kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Saat ini, tidak hanya bangsa asing, orang-orang Indonesia yang menjadi pengusaha juga mengambil kekayaan alam Indonesia secara berlebihan. Mari kita berdoa untuk para pemimpin agar mereka bisa mengambil kebijakan yang membuat tanah Indonesia kembali subur. Jika dimungkinkan, kita juga bergerak untukmengingatkan para pemimpin seperti yang dilakukan Greta dan Aeshnina.