Keluaran 9:13-35

Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para pegawainya.

(Kel. 9:34)

Tentulah menyebalkan bertemu orang yang omdo jika melakukan kesalahan. Di mulut berkata “maaf,” ekspresinya sok sedih, tetapi kenyataannya tidak tobat! Sebel kan! Jika bertemu dengan orang seperti itu, saya yakin kita nggak akan dengan gampangnya memberikan maaf. Bisa jadi kita akan memberi dia pelajaran agar ketika minta maaf, harus sungguh-sungguh bertobat.

Allah geram terhadap Firaun! Beberapa tulah yang diberikan Allah tidak melembutkan hati Firaun, tetapi justru membuatnya makin keras. Saat tulah-tulah diberikan Allah, sesekali Firaun berjanji untuk membebaskan Israel! Namun, ia curang dan tidak menepati janjinya manakala tulah dihentikan. Dalam tulah yang ke-7, Allah menurunkan guruh, hujan es, dan api yang menyambar bumi. Menariknya, pemukiman orang Israel terbebas dari tulah itu. Nyawa orang Mesir dan ternak pun akan dijaga Allah jika saja mereka mau menuruti perintah Allah untuk berlindung. Namun, mereka tidak  elakukannya. Firaun mengaku bahwa ia berdosa; Tuhanlah yang benar dan dia yang salah (ay. 27). Lagi-lagi Firaun berjanji bahwa ia akan membebaskan orang Israel (ay. 28). Namun, pengakuan, penyesalan, dan janjinya penuh dengan kepalsuan! Ia tetap tidak membiarkan orang Israel pergi dari Mesir.

Youth, Tuhan tahu betul apa yang ada dalam hati dan pikiran kita yang terdalam! Kita tidak akan bisa menipu-Nya dengan ucapan manis yang kosong atau dengan casing yang kelihatannya bagus. Hati yang penuh penyesalan haruslah diwujudkan dalam tindakan yang nyata dan teruji. Dengan demikian, kesempatan yang dipercayakan untuk sebuah perubahan tidak akan sia-sia.

1. Dengan cara apa Allah menunjukkan keberpihakan-Nya pada orang Israel?

2. Apa yang akan Anda lakukan untuk menunjukkan penyesalan yang sejati?

Pokok Doa : Dimampukan untuk mengalami perubahan yang membangun diri.