17
Jun

PENYAIR, PELUKIS, DAN PENGKRITIK

“… kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”

(Im. 19:18)

 

 

Seorang penyair, seorang pelukis dan seorang pengkritik sedang dalam perjalanan melintasi gurun pasir. Suatu malam, untuk mengusir sepi,  mereka sepakat untuk menggambarkan unta yang menemani perjalanan mereka. Hanya dalam sepuluh menit, sang penyair sudah melantunkan bait-bait puisi yang indah tentang unta itu. Sang pelukis, dengan beberapa usapan kuas, telah menghasilkan lukisan yang indah. Kemudian tiba giliran si pengkritik. Dia masuk ke dalam tenda lama sekali. Dua jam kemudian baru dia keluar. “Saya sudah mencoba melakukannya dengan cepat, tapi saya menemukan begitu banyak kekurangan pada unta itu,” ucapnya di sela-sela omelan kedua rekannya karena dibuat menunggu begitu lama. “Unta itu tidak bisa berlari, tidak nyaman diduduki, dan sangat jelek.” Kemudian dia menyerahkan setumpuk catatan dengan judul: Unta yang Sempurna, atau Bagaimana Seharusnya Tuhan Menciptakan Unta.

 

Sahabat Lansia, keluhan yang banyak terlontar tentang para lansia adalah betapa sulitnya membuat mereka bahagia. Orang-orang tua, selalu saja menemukan hal-hal yang salah pada orang-orang muda. Mari kita belajar menerima mereka apa adanya saja, dan mengasihi mereka sebagaimana Tuhan mengasihi kita.

 

DOA :

Bapa di Surga, berilah kami kerendahan hati dan kelemahlembutan untuk menerima orang-orang di sekitar kami dengan penuh kasih, sama seperti Engkau menerima kami sebagaimana apa adanya kami. Amin.

Multiple Ajax Calendar

June 2021
S M T W T F S
« May   Jul »
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama