MULUTMU HARIMAUMU
Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.
(Amsal 15:1)
“Lho, Didi kan tanya baikbaik ke Kakak, tetapi Kakak jawabnya dengan kesal begitu! Ya, Didi jadi kesal juga dong ke Kakak. Memangnya cuma Kakak yang boleh kesal!” Didi dan Kak Santi bertengkar. “Ada apa ini, pagi-pagi kok bertengkar?” tanya Mama lembut. “Kak Santi duluan, Ma. Didi bertanya baik-baik, eh, Kakak jawabnya malah membentak Didi!” kata Didi mengadu kepada Mama.
Adik-adik, pernahkah kamu mengalami seperti Didi? Yuk kita baca Amsal 15:1-4! Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman. Perkataan yang pedas atau dirasa menyakitkan perasaan, menimbulkan kemarahan. Firman Tuhan mengingatkan kita agar berhati-hati dengan perkataan kita. Berhati-hati juga dengan cara kita mengatakannya. Perkataan yang didasari maksud baik, hati yang tulus dan disampaikan dengan sopan, tentu dapat diterima dengan baik oleh orang yang mendengarnya.
Ayo, Adik-adik, jaga perkataan kita ya! Ingatlah, bila kita berkata buruk hal itu akan merugikan kita sendiri. Seperti ungkapan “mulutmu harimaumu.”
Doa : Bapa di Surga, tolong aku untuk menjaga perkataanku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama