20
Jun

SANTUY AJA, NGGAK USAH NGEGAS

Markus 4:35-41

 

Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”

(Mrk. 4:38)

 

Seruan untuk santuy alias santai saja sering dikumandangkan dalam keseharian. Itu penting karena memang banyak orang yang nggak bisa santai. Orang tertekan dengan banyak permasalahan yang akhirnya menyebabkan dirinya dipenuhi ketegangan dan kecemasan. Kemarahan atau ngegas sering kali keluar sebagai luapan kecemasan atau ketegangan yang ada.

 

Murid-murid sangat heran mengapa Yesus bisa sangat santuy, bahkan sempat-sempatnya Ia tidur di buritan atau bagian belakang kapal, padahal sedang ada topan yang dahsyat! Tidak hanya Yesus, tetapi orang-orang yang menyertai-Nya juga terancam celaka. Yesus baru bertindak setelah para murid ngegas kepada-Nya. Mereka menuntut Yesus, yang terlihat tidak peduli, untuk bertindak, melakukan sesuatu agar mereka semua bisa selamat. Pertanyaannya, mengapa Yesus bisa sangat santai sedangkan para murid tidak? Itu karena apa yang mereka tahu tidaklah sama. Para murid hanya tahu bahwa mereka bisa mati dalam sikon tersebut, tetapi Yesus tahu betul siapa di balik peristiwa itu. Ada sesuatu yang hendak Ia ajarkan kepada semua orang yang menyertai-Nya lewat pengalaman nyata, yaitu iman percaya!

 

Youth, kisah itu mengajak kita untuk nggak buru-buru ngegas (apalagi sampai melukai sesama) ketika kita sedang cemas atau tegang karena tekanan atau permasalahan yang kita rasakan. Daripada ngegas, lebih baik kita berdoa dan mohon pertolongan Tuhan karena Ia pasti lebih tahu dari apa yang kita mengerti saat itu. Kita diajak untuk percaya bahwa Allah selalu punya cara untuk menolong kita pada waktu yang tepat. Selamat belajar beriman!

 

1. Mengapa Yesus bisa tidur tenang?

2. Apa kerugian yang Anda rasakan kalau sering ngegas?

 

Pokok Doa : Memiliki iman percaya dan kesabaran.

Multiple Ajax Calendar

June 2021
S M T W T F S
« May   Jul »
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama