Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.

(Ibr. 3:13)

“Selamat tahun baru!” “Puji Tuhan, kita sudah memasuki tahun yang baru lagi!” Begitu orang-orang saling memberi salam dan selamat. Semua orang tampak menyambut tahun baru dengan gembira, tetapi tidak bagi Opa Melki. Ia malah menyesalkan mengapa ia justru masih hidup sampai sekarang. Sejak tahun 2020, banyak kawan dan kerabatnya yang telah tiada. Opa Melki merasakan banyak kehilangan dan kesedihan. Ia merasa terjebak dan tersiksa di dalam tubuhnya yang makin tua. Itu membuatnya selalu menggerutu. Ia ingin cepat-cepat mati saja.

Sobat Lansia, ketakutan dan kekhawatiran bahwa makin kita tua, makin kita tersiksa dan menderita telah menjauhkan banyak orang dari kasih Tuhan. Itu sebabnya, banyak orang yang menghabiskan hari-hari masa tuanya dengan hanya mengeluhkan hidupnya. Padahal, Tuhan menjanjikan penyertaan-Nya sejak kita lahir sampai kita dipanggil-Nya kembali. Apabila kita hanya melihat kesakitan dan penderitaan belaka, itu adalah akibat tipu daya dosa. Namun, firman Tuhan mengingatkan kita: selama masih ada yang namanya “hari ini,” berarti kita masih diberi-Nya kesempatan untuk berbuat baik dengan saling menasihati dan mengingatkan akan kasih Tuhan.

DOA:

Ya Tuhan, puji syukur bahwa kami masih Engkau beri kesempatan untuk menikmati hari ini. Ajarlah kami memandang setiap hari sebagai anugerah dan bukannya hanya terpaku pada kesakitan dan kesusahan kami. Amin.