19
Jan

MERATAP

1 Samuel 1:1-20

… dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.

(1Sam. 1:10)

 

 

Meratap berarti menangis disertai ucapan yang menyedihkan. Dalam buku Dark Clouds, Deep Mercy: Discovering the Grace of Lament, Mark Vroegop mengatakan bahwa banyak orang Kristen pada masa kini yang mengabaikan pentingnya meratap. Padahal, meratap merupakan sebuah disiplin rohani yang penting di tengah-tengah situasi kehidupan yang tidak lepas dari berbagai kesulitan dan penderitaan.

 

Selama bertahun-tahun Hana merasa terhina dan sakit hati. Ia mandul: Sebuah kondisi yang menyebabkan seorang perempuan dipandang rendah oleh masyarakat pada masa itu. Hana menangis dan tidak mau makan. Elkana, suaminya, berusaha menghiburnya. Namun, Elkana tidak berhasil. Dengan hati pedih Hana berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. Ia meratap. Eli, seorang imam di bait suci, melihat Hana. Semula ia mengira Hana sedang mabuk oleh anggur. Karena itu, ia menegurnya. Namun setelah mendengarkan kisah Hana, Eli berkata, “Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya.” Perkataan Eli ini menguatkan Hana. Kini ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi. Ia percaya bahwa Tuhan mendengarkan doanya.

 

Youth, ketika kita terluka dan patah hati, kita diajak untuk meratap dalam iman. Dengan meratap, kita hendak membawa kesedihan kita kepada Tuhan. Lantas, ratapan kita berubah menjadi sebuah doa dalam kepedihan yang menuntun kita kepada kepercayaan: Kita makin berserah diri kepada Tuhan dan meyakini bahwa Tuhan mendengarkan doa kita.

 

1. Bagaimana Hana berdoa?

2. Mengapa ”meratap” merupakan disiplin rohani yang penting?

 

 

Pokok Doa:

Agar makin berserah diri kepada Tuhan.

Multiple Ajax Calendar

January 2023
S M T W T F S
« Dec   Feb »
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama