Kisah Para Rasul 8:4-13

Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.

(Kis. 8:6)

Dalam Alkitab, “tanda” sering berkaitan erat dengan mukjizat dan perbuatanperbuatan ajaib. Bagi orang Kristen Mula-Mula, Injil tidak hanya “diperdengarkan” dengan kata-kata atau khotbah, tetapi juga “diperlihatkan” dengan perbuatan-perbuatan ajaib. Demikianlah, pemberitaan Injil yang dilakukan oleh para murid Yesus sering disertai dengan “tanda-tanda” yang meneguhkannya (bnd. Mrk. 16:17).

Dalam teks Alkitab hari ini, ditampilkan “kontras” antara Filipus dan Simon, seorang tukang sihir di Samaria. Keduanya melakukan perbuatan-perbuatan ajaib yang memukau orang banyak di Samaria. Di satu sisi, Simon menakjubkan rakyat Samaria oleh perbuatan sihirnya. Di sisi lain, Filipus membuat orang banyak bersukacita karena ia mengusir roh jahat serta menyembuhkan banyak orang lumpuh dan orang timpang. Filipus tidak hanya membuat mereka takjub dengan keajaiban. Lebih dari itu, ia memberikan pertolongan yang mereka perlukan. Itulah sebabnya orang Samaria menerima Injil yang diberitakan Filipus dengan bulat hati. Sebelumnya, mereka mengikuti Simon. Namun sekarang, mereka percaya kepada Filipus dan memberi diri mereka dibaptis. Tidak hanya itu, Simon pun pada akhirnya menjadi percaya dan turut dibaptis.

Youth, pemberitaan Injil adalah tanggung jawab seluruh pengikut Kristus. Kita diajak untuk memberitakan Injil bukan hanya dengan kata-kata dan khotbah, melainkan juga dengan perbuatanperbuatan baik yang mendatangkan damai sejahtera bagi banyak orang di sekitar kita.

1. Apa persamaan dan perbedaan antara Filipus dan Simon?

2. Apa yang hendak Anda lakukan sebagai wujud pemberitaan Injil?

Pokok Doa:

Agar memberitakan Injil dalam kata dan perbuatan.