Mazmur 27:1-6

TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?

(Mzm. 27:1)

 

 

Percaya diri berarti percaya pada kemampuan dan kelebihan diri sendiri. Sebuah artikel menyatakan bahwa percaya diri merupakan salah satu kualitas kepribadian yang memampukan seseorang untuk menyelesaikan dan menanggulangi masalah dan tantangan hidup. Karena itu, memiliki rasa percaya diri adalah hal yang penting.

 

Ketika kita membaca Mazmur 27, kita bisa jadi memiliki kesan bahwa pemazmur adalah seorang pribadi yang percaya diri. Perhatikanlah pernyataan-pernyataan pemazmur berikut ini: “kepada siapakah aku harus takut?”, “terhadap siapakah aku harus gemetar?”, “sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku”. Namun, pemazmur dapat dengan yakin berkata demikian bukan karena ia merasa dirinya mampu, melainkan karena ia mengalami penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Ia mengandalkan kuasa Tuhan dan tidak bergantung pada kekuatannya sendiri. Demikianlah pemazmur memiliki “keyakinan iman”, bukan sekadar “percaya diri”.

 

Youth, di tengah-tengah kesulitan dan tantangan hidup, kita dipanggil untuk menjadi pribadi yang memiliki keyakinan iman. Kita hendak meyakini bahwa Tuhanlah sumber kekuatan, keberanian, dan keteguhan hati kita. Karena itu, marilah kita senantiasa mengarahkan diri kepada kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita menjalin persekutuan dengan Tuhan setiap hari dan mengandalkan kuasa-Nya setiap saat. Kita tidak takut dan tidak gemetar. Sebaliknya, kita berkata dengan segenap hati, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Flp. 4:13).

 

1. Apa respons pemazmur atas berbagai tantangan hidup yang dihadapinya?

2. Apa perbedaan antara ”percaya diri” dan ”keyakinan iman”? 

 

 

Pokok Doa:

Agar memiliki keyakinan iman dan mengandalkan kuasa Tuhan.