Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil ….

(Pkh. 11:6)

Hari itu Melisa hanya memesan ojek online seperti biasa. Tidak disangka, dalam perjalanan, si abang ojek memperkenalkan dirinya, bahwa 23 tahun yang lalu Melisa pernah membelikannya sandal. “Oh ya? Dalam rangka apa?” tanya Melisa serasa tak percaya. Rupanya si abang ojek itu dulu adalah anak panti asuhan. Ia dan teman-temannya sepanti bermain ke Ancol, dan ketika di sana sandalnya putus. Ia hanya menangis dan malu. Untungnya ada Melisa yang melihatnya dan membelikannya sandal baru. Kebaikan Melisa itu sangat berkesan di hatinya. Sejak itu, ia pun selalu berusaha berbuat baik dan menolong orang yang kesusahan. Lalu katanya, setiap kali ia menceritakan kisah itu, semua yang mendengar akan terharu dan terdorong untuk berbuat baik juga. Ia senang sekali akhirnya bisa bertemu Melisa. Mereka mengabadikan pertemuan itu dalam foto yang kemudian beredar luas di media sosial.

Sobat Lansia, tidak banyak orang yang melakukan perbuatan baik di tempat-tempat tersembunyi, kepada orang-orang yang sekiranya dianggap tidak akan dapat membalasnya. Namun, perbuatan baik itu tidak akan terus tinggal tersembunyi. Tuhan pasti punya cara tersendiri untuk membuatnya menjadi nyata. Kiranya perbuatan baik kita menginspirasi banyak orang untuk berbuat baik.

DOA:

Ya Tuhan, ajarlah kami untuk berbuat baik dengan cara yang benar, dengan rendah hati dan tersembunyi, tak dibalas dengan pujian, karena semuanya itu demi kemuliaan nama-Mu saja. Amin.