Hakim-hakim 6:11-24

Maka jawabnya kepada-Nya: “Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku.”

(Hak. 6:17)

 

 

Bagaimana kita dapat mengetahui kehendak Tuhan? Ini merupakan sebuah pertanyaan penting dalam hidup beriman. Dalam tradisi Israel kuno, urim dan tumim dipergunakan untuk mencari tahu kehendak Allah (misalnya dalam 1Sam. 14:41). Urim dan tumim merupakan dua batu undian yang ada dalam tutup dada pernyataan keputusan pada baju efod yang dipakai oleh imam (Kel. 28:30).

 

Dalam teks Alkitab hari ini disebutkan bahwa malaikat Tuhan mengunjungi Gideon dan menyatakan kehendak Tuhan kepadanya. Gideon diutus oleh Tuhan untuk membebaskan orang Israel dari orang Midian. Namun, ia ragu apakah ia akan mampu melaksanakan tanggung jawab ini. Ia berkata, “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku” (Hak. 6:15). Meskipun Tuhan menyatakan akan menyertai Gideon, Gideon masih memerlukan “tanda” untuk memastikannya (Hak. 6:17. bnd. Hak. 6:36-40).

 

Youth, kehendak Tuhan pertama-tama dinyatakan melalui firman-Nya. Karena itu, “meminta tanda dari Tuhan” seharusnya dipahami dalam terang firman Tuhan, bukan sekadar upaya menduga-duga atau spekulasi. Kita meminta tanda dari Tuhan sebagai wujud kerinduan kita untuk memahami dan melakukan kehendak Tuhan. Dalam iman, kita meyakini bahwa Roh Kudus akan memberikan hikmat kepada kita untuk “melihat” dan “membaca” tanda yang diberikan Tuhan serta memahami maknanya sesuai dengan firman Tuhan.

 

1. Mengapa Gideon meminta tanda dari Tuhan?

2. Apa tujuan meminta tanda dari Tuhan?

 

 

Pokok Doa:

Agar dapat memahami dan melakukan kehendak Tuhan.