Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil ….

(Kol. 1:23)

Sepuluh anak muda pergi mendaki gunung. Ini adalah pengalaman pertama mereka. Saat mereka tiba di kaki gunung, memandang ke puncak yang tinggi itu, dan mendengar pengarahan-pengarahan dari pemandu, tiga orang dari mereka mengundurkan diri. Mereka tidak mau berlelah-lelah, katanya. Selebihnya mulai mendaki. Di tengah perjalanan, ketika mereka memandang ke sekitar, Oh, indahnya!” pekik mereka. Mereka mengaso, berfoto-foto, dan akhirnya tiga orang lagi memutuskan berhenti di situ saja. Mereka ingin mendirikan tenda di situ dan menunggu. Hanya empat orang yang terus naik. Puncak, itulah tujuan mereka. Mereka akan berjuang sampai menginjakkan kaki di puncak gunung itu.

Sobat Lansia, orang-orang yang melayani Tuhan juga dapat dilihat dalam tiga kelompok itu. Ada yang ingin melayani, tetapi setelah melihat dan mendengar tantangan-tantangannya, mereka urung karena tidak mau repot, tidak mau bersusah payah. Ada juga yang sudah mulai, mengerjakannya dengan gembira, tetapi lekas puas diri dan bekerja secukupnya saja. Namun, ada juga orang-orang yang melayani dengan segenap hati, semangat dan tekadnya seperti pendaki yang tidak akan berhenti, walau lelah dan harus berpeluh, sampai mencapai puncak pelayanannya.

DOA:

Ya Tuhan, ajarlah kami untuk melayani Engkau dengan teguh, tidak berguncang, dan agar semangat kami tidak digeser oleh berbagai tantangan dan godaan di sepanjang perjalanan ini. Amin.