18
Jan

DISIPLIN, BUKAN LEGALISME

Matius 9:14-17

“Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

(Mat. 9:15)

 

 

Legalisme berarti kepatuhan yang ketat dan harfiah terhadap hukum agama atau moral. Kecenderungan sikap legalistik tampak dalam penggunaan kata “harus” dalam kedua pernyataan berikut ini: Sebagai orang Kristen, setiap hari Minggu kita harus mengikuti kebaktian di gereja. Setiap doa harus kita akhiri dengan mengucapkan “Dalam nama Yesus”.

 

Kecenderungan sikap legalistik juga tampak dalam diri para murid Yohanes (Pembaptis) yang bertanya mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa? Pada masa itu tampaknya praktik berpuasa merupakan hal yang lazim dilakukan oleh orang-orang Yahudi. Yesus tidak menolak praktik berpuasa. Namun, menurut-Nya, saat itu bukanlah saat yang tepat bagi murid-murid untuk berpuasa. Alasannya adalah Yesus (“sang mempelai laki-laki”) masih berada bersama-sama dengan para murid (“sahabat-sahabat mempelai lakilaki”). Karena itu, sudah sepantasnya mereka menggunakan waktu yang ada untuk bergembira bersama-sama. Akan datang waktunya bagi para murid untuk berpuasa, yakni ketika Yesus tidak lagi berada bersama-sama dengan mereka.

 

Youth, bahaya legalisme adalah kita menaati berbagai macam aturan hanya sebagai sebuah keharusan, tanpa berusaha memahami maknanya. Padahal, tujuan ketaatan adalah agar relasi pribadi kita dengan Tuhan makin bertumbuh. Yang diperlukan dalam hidup beriman adalah disiplin, bukan legalisme. Legalisme mengikat kita kepada huruf-huruf aturan yang mati. Sementara itu, disiplin menuntun kita kepada firman Allah yang hidup dan yang memerdekakan.

 

1. Bagaimana sikap Yesus atas praktik berpuasa?

2. Apa perbedaan antara ”disiplin” dan ”legalisme”?

 

 

Pokok Doa:

Agar menaati firman Tuhan dengan pengertian yang benar.

Multiple Ajax Calendar

January 2023
S M T W T F S
« Dec   Feb »
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama