Kisah Para Rasul 10:44-48

Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus ke atas bangsa-bangsa lain juga ….

(Kis.10:45)

Hal yang mengagumkan dari hidup dan pelayanan Yesus adalah kasih yang tanpa batas. Siapa pun orangnya, apa pun latar belakangnya, dikasihi oleh-Nya. Yesus Kristus menghadirkan Allah yang adalah kasih secara riil dalam hidup sehari-hari. Kasih Kristus itulah yang juga dinyatakan oleh Bunda Teresa, Gandhi, Mandela, dan lain-lain.

Dalam kisah yang dicatat Lukas, saat Petrus sedang bersaksi tentang Kristus, Roh Kudus tercurah ke atas orang-orang yang tidak bersunat. Artinya, orang-orang bukan Yahudi. Mereka yang tidak bersunat ini juga menerima karunia Roh Kudus sehingga orang-orang yang bersunat menjadi takjub. Mereka tercengang-cengang sebab ternyata Kristus tidak bisa dibatasi  hanya untuk sekelompok orang saja. Demikian juga dengan kuasa Roh Kudus yang bisa berkarya melampuai sekat-sekat suku ataupun agama. Tidak ada satu pun orang atau agama yang bisa membatasi kasih Kristus dan kuasa Roh Kudus. Allah di dalam Kristus dan Roh Kudus bebas dan berdaulat.

Kisah yang dicatat Lukas itu menginspirasi kita untuk bebas berkarya tanpa sekat, seperti yang dilakukan Yesus Kristus dan diikuti oleh Ibu Teresa, Gandhi, maupun Nelson Mandela. Orang-orang ini tidak berpikir untuk menjadi tokoh besar dalam sejarah. Mereka hanya melakukan hal-hal yang biasa dan yang seharusnya, tetapi dengan cinta yang besar. Mereka mengikuti teladan Yesus dan hidup mereka menjadi inspirasi bagi semua orang. Kasih mereka tak terbatas.

REFLEKSI:

Kasih itu murah hati kepada siapa pun. Ia hanya tahu memberi tanpa memandang muka dan tak pernah mengharap kembali.

Mzm. 89:6-38; Kej. 35:1-15; Kis. 10:44-48