Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa ….

(Yoh. 3:16)

Suatu hari, di sebuah desa di India, datang seorang laki-laki kaya untuk mencari istri. Sebagaimana adat setempat, semua keluarga datang berkumpul dan membawa anak-anak gadis mereka dengan penampilan terbaiknya. Namun, pilihan jatuh pada gadis yang paling buruk rupa. Ketika laki-laki itu berunding dengan keluarga gadis itu, orang-orang berbisik-bisik mencemooh, “Ah, pastilah dia tidak akan memberikan lembu, melainkan ayam saja.” Namun, mereka terpana, laki-laki itu memberikan enam lembu! Itu suatu penghargaan yang sangat tinggi. Sekembalinya dari bulan madu, gadis yang tadinya buruk rupa itu telah berubah menjadi cantik berseri. Bukan karena suaminya membawanya ke salon kecantikan, melainkan karena pancaran kasih. Dulu ia merasa tak berharga, sekarang, karena cinta sang suami, ia memiliki kepercayaan diri dan memandang dirinya sebagai wanita yang layak dikasihi.

Sobat Lansia, Allah memandang kita berharga dan layak dikasihi. Kita memang bukanlah orang-orang seharga enam ekor lembu, melainkan manusia yang diciptakan-Nya dengan kemuliaan dan kehormatan sebagai anak-anak Allah. Kita bahkan telah ditebus dengan darah Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah, Sang Juruselamat kita. 

DOA:

Ya Tuhan, ajarlah kami memandang diri kami sendiri dan memandang orang lain sebagai orang-orang yang berharga, yang Engkau ciptakan sebagai anak-anak-Mu. Amin.