Matius 2:1-12

Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.

(Mat. 2:10)

 

 

Menurut kalender liturgi, hari ini adalah hari raya Epifani. Istilah “epifani” berasal dari bahasa Yunani, yang berarti “penampakan” atau “manifestasi”. Dalam hal ini, tentu saja yang dimaksudkan adalah penampakan Allah kepada manusia. Bagi orang Kristen, puncak penampakan Allah dinyatakan dalam diri Yesus Kristus. Kali ini penampakan Allah tidak terjadi dengan perantaraan tanda-tanda, fenomena alam, atau malaikat, tetapi mewujud dalam pribadi manusia Yesus Kristus.

 

Orang-orang majus datang dari Timur, dari negeri yang sangat jauh dari Betlehem. Mereka mau berlelah-lelah melakukan perjalanan yang jauh karena mereka melihat bintang yang istimewa. Bagi mereka, kemunculan bintang tersebut merupakan pertanda kelahiran seorang tokoh penting, “seorang raja Yahudi” (Mat. 2:2). Dalam teks Alkitab hari ini, beberapa kali disebutkan tentang orang-orang majus yang melihat bintang. Mereka menujukan perhatian kepada bintang tersebut seakan-akan mereka dipandu oleh bintang hingga tiba di tempat tujuan, yakni tempat Yesus berada.

 

Youth, setiap pengalaman dan peristiwa hidup dapat menjadi “bintang istimewa” yang menuntun kita kepada perjumpaan dengan Tuhan. Karena itu, kita diajak untuk melihat dengan cermat setiap peristiwa dan pengalaman hidup kita. Kita tidak membiarkan setiap momen berlalu begitu saja. Kita pun tidak terpaku kepada suasanasuasana tertentu, entah yang menyenangkan atau yang menyedihkan. Lebih dalam dari semuanya itu, kita hendak belajar untuk melihat setiap momen dengan pikiran yang jernih dan hati yang bening.

 

1. Mengapa orang-orang majus melakukan perjalanan jauh dari Timur?

2. Pengalaman atau peristiwa apa yang perlu Anda lihat dengan cermat hari ini?

 

 

Pokok Doa:

Agar belajar melihat setiap momen dengan pikiran yang jernih.