21
Jan

NASI SUDAH MENJADI BUBUR?

… Akulah TUHAN, yang membangun kembali yang sudah musnah dan menanami kembali yang sudah tandus. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya.

(Yeh. 36:36)

 

 

“Ya, apa boleh dikata, nasi sudah menjadi bubur,” ucap Opa Melki pelan sambil menutup telepon. Perlahan ia duduk, lalu menangis dengan menutup wajahnya. “Apa yang terjadi?” bisik orang-orang. Tidak ada yang tahu. Yang jelas, itu pastilah sesuatu yang sangat disesalinya. Oma Paula hanya bisa mengusap-usap pundak Opa Melki, berusaha menghiburnya. Apa pun yang terjadi, kuncinya ada di ucapannya itu: nasi sudah menjadi bubur. Ini adalah ungkapan yang menggambarkan sesuatu yang sudah telanjur, sudah rusak, tidak bisa dikembalikan lagi seperti semula. Keadaan seperti itu memang membuat kita mungkin meratap dan memukul-mukul diri dalam penyesalan.

 

Sobat Lansia, dalam sepanjang usia kita ini, mungkin kita sudah mengalami banyak kali situasi “nasi sudah menjadi bubur.” Namun, ada satu hal yang mungkin banyak orang lupakan, yaitu bubur memang tidak mungkin dikembalikan menjadi nasi, tetapi masih bisa dijadikan bubur ayam yang enak. Apa yang kita ratapi karena sudah telanjur terjadi, mungkin mustahil dikembalikan seperti semula, tetapi bukan berarti akhir dari segalanya. Tuhan Allah kita adalah mahakuasa dan juga mahakasih. Berpeganglah pada kasih-Nya dan serahkanlah pada campur tangan-Nya. 

 

 

DOA:

Ya Tuhan, Engkaulah satu-satunya sumber pengharapan kami. Hanya kepada-Mu kami menyerahkan segala kepedihan dan penyesalanpenyesalan kami yang tak terucapkan. Tolonglah kami. Amin.

Multiple Ajax Calendar

January 2023
S M T W T F S
« Dec   Feb »
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama