Matius 12:15-21

Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.”

(Mat. 12:19)

 

 

Berdasarkan KBBI, kata “popularitas” berarti perihal populer; kepopuleran. Sementara itu, kata “populer” berarti disukai dan dikagumi orang banyak. Banyak orang yang mencari popularitas; ingin menjadi orang yang terkenal dan dikagumi. Bukan hanya selebriti dan politikus, melainkan juga rohaniwan dan pemuka agama gemar akan popularitas.

 

Yesus tidak mencari popularitas. Ia justru dengan keras melarang orang-orang yang mengikuti-Nya memberitahukan siapa diri-Nya. Menurut penulis Injil Matius, hal ini menunjukkan bahwa nubuat Nabi Yesaya tentang “Hamba Tuhan” digenapi dalam diri Yesus. “Hamba Tuhan” yang dimaksud adalah orang pilihan Tuhan, Sang Mesias yang datang membawa keselamatan. Dalam nubuat Nabi Yesaya, “Hamba Tuhan” dilukiskan sebagai dia yang hadir secara diam-diam: Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Ia berkarya dalam senyap sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Itulah sebabnya kita diajak untuk melihat-Nya dengan cermat dan memperhatikan-Nya dengan sungguh-sungguh.

 

Youth, Tuhan hadir dan berkarya dalam keheningan. Ia tidak memilih jalur popularitas dan tidak menjadikan diri-Nya sebagai pusat perhatian orang banyak. Ia hanya ingin berkarya bagi kebaikan mereka: melayani dan menyembuhkan mereka. Sebagai pengikut Kristus, kita pun dipanggil untuk mengikuti teladan-Nya. Kita melayani dan berbuat baik bukan untuk mencari popularitas atau supaya dikenal dan dikagumi oleh orang lain. Kita melakukan semua itu semata-mata karena cinta yang tulus, demi kemuliaan nama Tuhan.

 

1. Bagaimana ”Hamba Tuhan” hadir dan berkarya?

2. Apa motivasi utama Anda ketika melayani dan berbuat baik?

 

 

Pokok Doa:

Agar melayani dan berbuat baik dengan cinta yang tulus.