25
Apr

MERANGKUL DAN MENCIUM YANG BERSALAH

“Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.”
(Luk. 15:20)

 

 

 

Nusa Tenggara Timur memiliki budaya cium hidung yang unik. Tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, strata sosial, atau usia, mereka menyapa seseorang dengan menempelkan hidungnya kepada yang disapa. Selain sebagai bentuk penyambutan, cium hidung juga dimaksudkan untuk menghidupkan rasa kekeluargaan satu sama lain. Tradisi ini juga dilakukan saat membangun perdamaian di Poso pasca konflik berat yang melanda daerah itu. Mencium menjadi simbol penerimaan dan pengampunan.

 

Dengan makna itu, tentu tidak mudah mencium orang yang bersalah kepada kita. Apalagi mencium seseorang seperti anak bungsu itu yang sudah kurang ajar mengharapkan kematian ayahnya. Namun, terlihat sekali bahwa cinta kasih menutupi banyak sekali pelanggaran. Cinta kasih membuat kita mampu menyambut kembali orang yang bersalah untuk masuk ke hidup kita lagi. Cinta kasih membuat kita mampu mengampuni, bahkan sejak dari lama menanti momen ini datang. Momen yang membuat kita dapat merangkul dan menciumnya. Mengapa? Karena ternyata mendapatkan yang kita kasihi kembali lebih penting daripada mengingat-ingat kesalahan yang ia buat. Ini hal yang sulit, tetapi pasti bisa dilakukan.

 

 

DOA:
Tuhan, mengampuni dan menerima orang yang bersalah kepada kami tak selalu mudah. Ingatan-ingatan akan luka yang dibuat menghalangi kami merangkul dan menciumnya. Bantulah kami melakukannya dengan pertolongan Roh Kudus. Amin.

Multiple Ajax Calendar

April 2023
S M T W T F S
« Mar   May »
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama