“Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”

(Yoh. 15:13)

Aksi kepahlawanan di dalam film juga terjadi di kehidupan nyata. Salah satunya ditunjukkan oleh Neerja Bhanot, seorang pramugari India berusia 22 tahun. Pada 5 September 1986, sebelum lepas landas, Neerja sadar ada sesuatu yang tidak beres di pesawatnya. Benar saja, pesawat itu disusupi dan hendak dibajak oleh para teroris. Secara diam-diam, Neerja lalu memasukkan pesan-pesan ke majalah para penumpang yang duduk dekat pintu darurat, agar mereka membuka pintu dan mengembangkan perosotan darurat. Dengan aksi itu, 359 dari 380 penumpang berhasil diselamatkan. Neerja sendiri tewas diberondong peluru saat menggunakan tubuhnya untuk melindungi anak-anak.

Persahabatan yang tulus adalah kerinduan setiap orang. Untuk memenuhi kerinduan tersebut, Tuhan Yesus hadir menjadi sahabat sejati bagi setiap orang. Sebagai seorang sahabat, Yesus Kristus memenuhi ajaran-Nya di atas, yakni memberikan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabat-Nya. Semua itu Yesus lakukan karena begitu dalam kasih-Nya pada kita. Ia ingin kita selamat dan tidak binasa oleh dosa, sehingga Ia rela mati untuk menggantikan kita. Sebagai orang yang telah mengalami persahabatan sejati dari Kristus, mari kita juga menjadi sahabat sejati bagi sesama kita yang lainnya.

DOA:
Tuhan, mampukanlah kami menjadi sahabat yang baik bagi sesama kami, yakni dengan rela berkorban demi kemajuan dan kepentingan kami bersama. Amin.