Hakim-hakim 16:4-14

Lalu datanglah raja-raja kota orang Filistin kepada perempuan itu sambil berkata: “Cobalah bujuk dia untuk mengetahui karena apakah kekuatannya demikian besar ….”

(Hakim-hakim 16:5)

Seorang remaja ditangkap polisi di sebuah klub malam. Dari hasil pemeriksaan polisi, ternyata remaja tersebut positif menggunakan obat-obatan terlarang. Remaja tersebut sebelumnya adalah anak yang baik, tetapi karena pergaulannya salah, akhirnya ia ikut salah jalan dan kini menyesali akan apa yang terjadi pada dirinya. Ia bergaul dengan orang-orang yang suka mengajaknya ke klub malam, merokok, bahkan memakai obat-obatan terlarang. Penyesalannya terlambat. Kini, ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dalam Kitab Hakim-hakim yang baru saja kita baca, Simson dijebak oleh perempuan yang disukainya, yaitu Delila. Berkali-kali Delila terus membujuk Simson agar memberitahukan kelemahannya. Awalnya, Simson enggan mengatakan hal yang sejujurnya kepada Delila, Namun, karena termakan rayuan Delila, akhirnya Simson mengatakan kelemahan dirinya. Simson terjebak dalam pergaulan yang salah. Melalui kisah Simson, kita belajar untuk selalu berhati-hati di dalam bergaul dengan orang-orang di sekitar kita. Ada teman yang baik dan tulus, yang bisa membantu kita menjadi orang yang lebih baik. Namun, sebaliknya, ada juga teman yang dapat menjerumuskan kita ke dalam hal-hal yang negatif.

Teens, kita bersyukur kepada Tuhan untuk kehadiran orang-orang yang ada di sekitar kita. Mereka yang ada di sekitar kita turut  memengaruhi sikap dan karakter kita. Kita dapat menjadi orang yang positif atau negatif juga bergantung dari pergaulan kita dengan sesama kita. Oleh karena itu, kita perlu bijaksana di dalam bergaul dengan orang-orang di sekitar kita. Tuhan kiranya terus memberikan kita kebijaksanaan ketika bergaul dengan orang-orang di sekitar kita. Ingatlah bahwa pergaulan yang baik akan senantiasa menuntun kita menjadi orang yang baik pula.