Hakim-hakim 6:7-10

Ketika orang Israel berseru kepada TUHAN karena orang Midian itu, maka TUHAN mengutus seorang nabi kepada orang Israel ….

(Hakim-hakim 6:7-8)

Dalam suatu musibah kebakaran di sebuah rumah, seorang anak kecil terjebak di dalam sebuah ruangan. Ibu dari anak tersebut berusaha menyelamatkan anaknya dan masuk ke dalam rumah yang terbakar. Orang-orang di sekitar berusaha mencegah ibu tersebut untuk masuk karena api sangat besar. Sang ibu tetap masuk untuk menyelamatkan anaknya, yang berakibat ia mengalami luka bakar yang cukup serius di bagian wajah dan tubuhnya. Ketika anaknya beranjak remaja, sang anak merasa malu dengan kondisi ibunya tersebut. Tidak jarang, sang anak bersikap tidak sopan karena kondisi ibunya itu. Namun, sang ibu tetap menyayangi anaknya sepenuh hati.

Tuhan pun sangat menyayangi umat manusia dengan sepenuh hati, meskipun ada manusia yang sudah menyakiti hati-Nya berulang kali. Dalam Kitab Hakim-hakim yang baru saja kita baca, orang Israel sudah berulang kali menyakiti hati Tuhan dengan menyembah allah lain dan melakukan perbuatan jahat di mata Tuhan. Akan tetapi, kasih setia Tuhan kepada umat-Nya tidak pernah berkurang. Tuhan menegur dengan cara menghukum orang Israel agar mereka jera.  Tuhan bahkan mengutus Gideon untuk menjadi hakim bagi orang  Israel agar mereka dapat dipimpin untuk hidup baik dan benar di hadapan Tuhan.

Teens, Tuhan sangat menyayangi kita semua. Tuhan tidak mau kita menjadi anak nakal dan tidak taat kepada-Nya. Tuhan bisa mendidik kita melalui orangtua, guru, dan teman-teman di sekitar kita yang berusaha mengajarkan hal-hal baik untuk kita lakukan dalam  kehidupan. Meskipun kadang kita masih suka nakal dan berbuat salah, ingatlah bahwa Tuhan menyayangi kita dengan cinta-Nya yang begitu besar. Tuhan tidak mau kita menjadi anak-anak yang selalu berbuat dosa. Kiranya rasa sayang Allah yang besar kepada kita memotivasi kita melakukan hal baik.