“Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

(Mat. 22:39)

Kejadian ini berlangsung di tahun 2017. Seorang ibu muda bernama Cassey Fischer tinggal di Connecticut, Amerika. Suatu kali, ia menuju sebuah restoran. Saat masuk, ia melihat seorang gelandangan berdiri di pinggir jalan. Cassey mengajak gelandangan itu makan bersama dan bercakap-cakap di dalam restoran. Kemudian, tiba saatnya Cassey pergi untuk melanjutkan pekerjaan. Sebelum berpisah, gelandangan itu memberikan secarik kertas kepada Cassey. Ketika Cassey membuka kertas tersebut, ia membaca tulisan yang sangat menyentuh, “Aku akan bunuh diri hari ini, tetapi karena kamu, aku tidak jadi melakukannya. Terima kasih, cantik.”

Pelayanan kasih memang selalu akan menyentuh hati. Dunia ini mengajar kita untuk terus bersaing dan bertanding. Akibatnya, hati kita menjadi keras, kasar, bebal, dan jahat. Itu sebabnya, Tuhan mengajar kita untuk hidup dalam kasih. Hukum kasih bahkan menjadi hukum yang terutama. Mengapa? Karena itulah kebutuhan mendasar manusia. Semua rindu dikasihi. Dan, setiap pelayanan kasih akan membawa pemulihan. Jadi, Sobat Lansia, mari terus menghidupi hukum kasih. Dengan terus menerapkannya, kita akan melihat pemulihan hidup terjadi pada orang-orang yang kita kasihi. Percayalah!

DOA:
Tuhan, mampukanlah kami menghidupi dan menerapkan hukum kasih-Mu, sehingga pemulihan terus terjadi di dalam diri kami dan komunitas hidup kami. Amin.