1 Korintus 12:4-11

Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.

(1Kor. 12:7)

Suatu sore, Acong, Ahok, dan Aliong bertemu membicarakan rencana KKR yang akan diadakan di kampus. Dalam perbincangan, Aliong terkesan meragukan kemampuan kedua rekannya. Mereka dianggap kurang rohani. Acong dan Ahok dinilai kurang membara dalam kuasa dan karunia Roh Kudus. Tidak terima sikap merendahkan dari Aliong, Acong dan Ahok pun membalas dengan kritik pedas. Alhasil, terjadilah perdebatan keras di antara ketiganya.

“Karunia rohani” (Yun.: pneumatikos) merupakan manifestasi rohani dari karunia Roh Kudus. Karunia rohani ini diberikan kepada orang percaya demi mengerjakan kebaikan dalam hidup bersama. Karunia Roh diberikan sesuai dengan kehendak Allah. Ada yang bisa berkata-kata dengan hikmat. Ada yang berkata-kata dengan pengetahuan. Ada yang menyembuhkan, membuat mukjizat, bernubuat, membedakan roh, berbahasa roh, dan juga menafsirkan bahasa roh itu (ay. 8-10). Meski berbeda-beda, bermacam-macam karunia itu diberi untuk membangun komunitas yang lebih baik dan bertumbuh. Oleh karena itu, karunia bukan untuk dibandingkan atau dipertandingkan. Setiap karunia memiliki tujuan khusus demi pembangunan Tubuh Kristus.

Youth, masih banyak orang salah memahami karunia Roh Kudus. Mereka menilai karunia yang satu lebih utama dari yang lain. Misalnya, karunia berbahasa roh lebih penting daripada karunia hikmat, atau sebaliknya. Padahal, semua karunia Roh itu mulia dan berguna. Ingat, karunia Roh bukan untuk kepentingan pribadi kita, apalagi untuk menyombongkan diri sendiri. Karunia Roh adalah untuk melayani sesama dan mempermuliakan nama Allah.

1. Apa yang dimaksud ”Allah adalah satu yang mengerjakan semua dalam semua”?
2. Bagaimana kita mempergunakan karunia rohani yang diberikan kepada kita?

Pokok Doa: Hikmat untuk mempergunakan karunia bagi kemuliaan Allah.