Hakim-hakim 16:15-17

Lalu setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek kepadanya dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya.

(Hakim-hakim 16:16)

Berpacaran bukan kata asing yang terdengar di telinga kita, apalagi di kalangan remaja. Di dalam masa remaja, ada rasa penasaran bahkan merasa tertantang untuk mencari identitas diri, mencoba hal-hal yang baru, termasuk mencoba menjalin kasih dengan lawan jenis. Di dalam masa-masa berpacaran, seseorang bisa mengalami dampak positif atau negatif. Ada remaja yang makin bersemangat belajar ketika mempunyai pacar, sebaliknya ada juga remaja yang menjadi pasif, malas-malasan, atau bahkan hamil di luar nikah karena terjebak pada berpacaran yang tidak sehat. Oleh karena itu, jangan sampai kita terbuai pada cinta palsu yang justru menjerumuskan kita menjadi jauh dari Tuhan.

Dalam Kitab Hakim-hakim yang kita baca, Simson juga sempat terjebak dengan cinta palsu yang diberikan oleh Delila. Delila terus merayu Simson agar memberitahu apa yang menjadi kunci kelemahannya. Delila sebenarnya tidak benar-benar mencintai Simson. Yang ia inginkan adalah orang-orang sebangsanya dapat mengalahkan Simson. Akhirnya, karena termakan oleh bujukan dan rayuan Delila, Simson pun mengungkapkan apa yang menjadi kelemahannya. Akibatnya, Simson dapat dikalahkan oleh orang Filistin.

Teens, Tuhan memberikan kita akal budi, pikiran, dan hati nurani untuk dapat selalu berpikir tentang hal baik dan benar yang harus dilakukan serta mana yang buruk yang harus dijauhi. Di dalam hidup ini, ada banyak hal baik maupun buruk yang ditawarkan kepada kita, termasuk ketika kita memutuskan untuk mempunyai pacar di masa remaja. Semoga setiap relasi yang kita jalani dengan sesama kita, termasuk dengan teman atau pacar, membuat kita makin dekat kepada Tuhan, dan bukan justru menjauhkan kita dari Tuhan atau membawa kita pada hal negatif.