Kejadian 2:4b-7

… ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

(Kej. 2:7)

Youth, masih ingatkah cerita film Hollywood berjudul “2012”? Film itu menampilkan kengerian kiamat Bumi yang diramal terjadi tahun 2012. Film itu menggambarkan Bumi dihantam air bah yang hampir menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, syukurlah, semua itu hanya gambaran. Faktanya, ramalan itu tidak terjadi. Namun, rasanya kita tetap prihatin dengan keadaan Bumi dan dunia saat ini. Cuaca ekstrem, gempa, badai, longsor, kabut asap, dan polusi menjadi masalah ekologi yang sangat berat di masa ini.

Menurut Kitab Kejadian, Allah sudah mempersiapkan Bumi ini dengan sangat baik. Bahkan, Allah juga menunjuk pihak yang akan mengelola dan mengusahakan pemeliharaannya. Bumi yang luas ini perlu pemerhati yang baik dan kompeten. Itulah manusia. Menariknya, Allah menciptakan manusia dari dan di tanah Bumi itu sendiri. Narasi itu menunjukkan bahwa manusia dan Bumi saling membutuhkan. Manusia diciptakan dari debu tanah yang merupakan unsur utama Bumi sekaligus diciptakan untuk mengelola Bumi itu sendiri. Itulah relasi istimewa antara manusia dan Bumi dalam narasi Penciptaan oleh Allah.

Youth, banyak bencana alam terjadi di negeri kita dan di dunia ini. Bahkan, banyak juga nyawa turut terenggut. Sayangnya, banyak di antara kita tetap tidak sadar akan tanggung jawabnya terhadap Bumi. Kita tetap bertindak membahayakan Bumi, mulai dari penggunaan plastik yang boros sampai penggunaan sumber daya alam yang tidak terkendali. Ingat, kita ada untuk merawat Bumi ini. Itulah tugas kita sejak awal. Allah menunjuk kita untuk mengelolanya dengan sebaik-baiknya. Jadi, bertindaklah bijak!

1. Mengapa Allah menciptakan manusia setelah menciptakan Bumi?
2. Apakah Anda masih terjebak dengan gaya hidup yang membahayakan Bumi?

Pokok Doa: Hikmat untuk dapat mengelola Bumi ini dengan bertanggung jawab.