Matius 5:44-48

“… Bapamu yang di sorga,  yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.”

(Matius 5:45)

Akhir-akhir ini kata “intoleransi” menjadi trending topic. Banyak kasus bermunculan seputar tindakan intoleransi. Sebenarnya, apa sih arti intoleransi itu? Intoleransi tentu berkaitan erat dengan toleransi. Toleransi berasal dari bahasa Latin tolerare , artinya sabar dan menahan diri. Toleransi sendiri dapat diartikan sebagai sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok. Jadi, intoleransi adalah kebalikan dari toleransi, yaitu sikap tidak menghargai dan tidak menghormati perbedaan yang ada antarindividu atau antarkelompok.

Alkitab telah menjelaskan makna toleransi dan intoleransi dengan gamblang. Dalam khotbah-Nya Yesus menjelaskan bahwa Allah tak pernah membeda-bedakan seluruh ciptaan-Nya. Ia menurunkan hujan bagi orang baik dan jahat. Sinar matahari yang memancar setiap hari juga disediakan bagi orang benar dan tidak benar. Namun, mengapa manusia bersikap baik pada orang-orang tertentu saja? Mengapa manusia hanya menyapa orang yang bersikap baik padanya dan mengabaikan mereka yang bersikap jahat  adanya? Allah Yang Mahakuasa saja bersikap toleran pada manusia. Mengapa manusia justru bersikap intoleran pada sesamanya? Allah Yang Mahakuasa saja memperlakukan manusia tanpa membeda-bedakan. Mengapa manusia justru melakukan hal sebaliknya?

Teens, tanyakan pada dirimu sendiri apakah kamu sudah bisa mengasihi orang lain yang berbeda denganmu? Apakah kamu sudah menyapa orang-orang yang ada di sekitarmu meskipun mereka bukan teman yang akrab denganmu? Apakah kamu juga tersenyum pada orang-orang yang kamu jumpai meskipun mereka bukan teman dekatmu? Apakah kamu tetap bersikap baik pada teman yang bersikap tidak baik?