Yesaya 2:5-11

Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.

(Yes. 2:11)

 

 

Pada tahun 2020 dunia dihebohkan dengan kehadiran virus Corona atau Covid-19. Pandemi ini begitu dahsyat sampai-sampai seluruh dunia mengalami masa yang sangat tidak mudah. Tidak sedikit negara-negara yang dikenal sebagai negara maju mengalami dampak yang sangat parah baik secara kesehatan maupun ekonomi. Dunia yang dinamis seolah-olah mendadak berhenti. Manusia yang tadinya begitu aktif mendadak harus berdiam demi menghindari penularan virus. Tidak sedikit orang yang berefleksi dan mengatakan bahwa kehadiran virus ini membuktikan betapa rapuhnya manusia.

 

Kerapuhan manusia inilah yang dibahas juga oleh Yesaya 2:5-11. Penulis Yesaya merefleksikan bagaimana kondisi di sekitarnya. Kondisi yang dipenuhi oleh aneka ragam harta benda telah membuat manusia lupa bahwa ia adalah manusia yang rapuh. Hal inilah yang membuat Allah menjadi murka. Manusia lupa bahwa Allah jauh lebih berkuasa dibandingkan dengan kekuasaan manusia. Nubuat ini adalah nubuat mengenai Kerajaan Israel Utara yang akhirnya runtuh karena terbuai dengan segala yang dimilikinya. Pada akhirnya, manusia yang menjadi sombong dan angkuh karena segala yang dimilikinya tumbang juga.

 

Youth, sebagai umat Allah, mari kita menyadari kerapuhan kita juga. Terkadang berbagai hal yang kita miliki membutakan mata kita dari kenyataan sebagai manusia yang rapuh. Jangan sampai segala yang kita miliki membuat kita lupa bahwa kita punya Allah yang kuat dan sanggup menolong kita dalam kerapuhan kita. Mari kita datang kepada-Nya dalam kerendahan hati dan memohon kekuatan menjalani hidup kita yang rapuh.

 

1. Mengapa Allah hendak merendahkan manusia yang sombong dan angkuh?

2. Hal apakah dari diri kita yang menunjukkan bahwa kita adalah manusia yang rapuh?

 

 

Pokok Doa:

Kerapuhan diri kita sebagai manusia.