Roma 14:1-23

Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

(Roma 14:19)

Tahukah kamu bahwa mereka yang terlahir sebagai kembar identik sekalipun tetaplah memiliki perbedaan, baik fisik maupun psikis? Karena itu, tak perlu mempermasalahkan perbedaan yang ada di antara kamu dan orang-orang di sekitarmu. Sebab, beda itu penting supaya kamu dapat belajar dari orang yang berbeda denganmu. Beda budaya, warna kulit, hobi, makanan favorit, bahkan agama adalah hal yang lumrah. Tak perlu dirisaukan apalagi diributkan.

Itulah sebabnya Paulus, sebagai penulis Surat Roma, menasihati jemaat untuk tidak mempermasalahkan perbedaan di antara mereka. Kalau ada yang menolak makanan tertentu, ya biarkan saja. Kalau ada yang makan semua jenis makanan, ya enggak apa-apa juga. Tidak perlu berantem cuma gara-gara beda prinsip. Kalau ada yang menganggap hari tertentu lebih baik daripada hari yang lain, ya silakan saja. Kalau ada yang menganggap semua hari sama baiknya, ya monggo. Tidak perlu berdebat untuk menentukan siapa yang paling benar. Memang kenapa sih kalau berbeda?

Teens, dalam pergaulan kamu pun pasti sering mengalami hal serupa. Kamu dan temanmu berbeda pendapat. Santai saja. Enggak perlu dibawa ngegas. Wajar kalau masing-masing orang punya pendapat yang berbeda. Hargai pendapat temanmu agar temanmu pun menghargai pendapatmu. Begitu juga dalam hal budaya dan ajaran agama. Hidup di Indonesia yang memiliki suku dan agama yang beragam memang rawan bergesekan. Sebab, masing-masing memiliki adat, kebiasaan, dan ajaran agama yang berbeda. Tak perlu memperdebatkan perbedaan kebiasaan dan ajaran agama satu dengan yang lain. Hargailah ajaran agama orang lain agar orang lain menghargai ajaran agamamu. Hargai pula adat dan kebiasaan temanmu yang berbeda dengan adat dan kebiasaanmu. Bukankah kita dipanggil untuk menghargai perbedaan yang dimiliki oleh orang lain? Lagi pula, hidup dalam suasana damai meskipun berbeda itu lebih asyik, lo!