Mazmur 50:1-8, 22-23

“Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.”

(Mzm. 50:23)

 

 

Sinkronisasi atau penyelarasan adalah suatu fitur yang dimiliki oleh gawai masa kini. Tidak sedikit gawai yang menyediakan fitur sinkronisasi untuk menyelaraskan antara perangkat yang satu dengan yang lainnya. Misalnya, data di telepon seluler dapat digunakan juga di perangkat pintar lainnya, seperti komputer dan tablet.

 

Sinkronisasi juga merupakan penekanan dari Mazmur 50:1-8, 22-23. Sinkronisasi yang dimaksud adalah penyesuaian antara ritual dan tindakan sehari-hari. Di dalam Mazmur 50, pemazmur memperlihatkan ketidaksukaan Allah kepada umat-Nya yang beribadah, tetapi tidak sejalan dengan tindakannya di dalam kehidupannya. Allah menghukum umat-Nya bukan karena korban bakaran mereka, sebab ritual tersebut tetap mereka jalankan. Allah tidak menyukai ketika mereka tetap menjalankan ritual, tetapi ternyata sikap hidup mereka tidak sejalan dengan ritual tersebut. Mereka melakukan tindakan yang tidak disukai Allah, seperti mencuri, berzinah, mengeluarkan perkataan yang jahat, menipu. Di sinilah pentingnya sinkronisasi iman. Tindakan memuliakan Allah seharusnya tidak hanya dilakukan dalam ritual ibadah di rumah ibadah, tetapi juga dalam sikap hidup dan tindakan sehari-hari. Sikap hidup dan tindakan yang juga memuliakan Tuhan.

 

Youth, seperti biasa, tiap minggunya kita akan beribadah Minggu. Mari kita menjalani ritual ibadah kita dengan menyelaraskannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Mari kita memuliakan Tuhan bukan hanya saat ibadah Minggu, melainkan juga dalam ibadah keseharian kita.

 

1. Bagaimanakah sinkronisasi iman yang digambarkan pemazmur?

2. Apa yang akan kita lakukan untuk dapat menjalani sinkronisasi iman dalam hidup kita?

 

 

Pokok Doa: 

Ibadah ritual dan ibadah keseharian umat Allah.